I. Pendahuluan
Nama lain al-hijaamah, disebut pula kop/cantuk/cupping .
Metode ini adalah metode pengobatan yang istimewa. Meskipun bekam
bukan tindakan pengobatan yang merupakan ide orisinal Rasulullah SAW,
karena bekam telah ada sejak sebelum Rasulullah SAW, akan tetapi Beliau
SAW menjadi saksi kebenaran akan manfaat dari bekam.
Sejak dianjurkan oleh Rasul SAW, maka bekam menjadi masyhur di kalangan
umat Islam. Dengan kedatangan Islam berbagai khurafat di seputar bekam
dihilangkan dan kebersihan ditingkatkan, bahkan Rasulullah SAW
menganjurkan titik-titik tertentu yang memiliki manfaat bagi
kesehatan.Demikianlah di masa Islam bekam telah menjadi metode pengobatan alami yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Secara praktis prinsip ilmiah dari berbekam adalah membuang toksin dan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh/intervensi radikal bebas.
Sel darah yang diintervensi radikal bebas biasanya akan lebih panjang
umurnya namun tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga
dia akan mengganggu faal tubuh. Allah telah mengatur suatu mekanisme
dalam tubuh kita yaitu bila ada sel-sel yang mati maka tubuh akan
menggantinya dengan sel-sel baru yang vital . Karena sel yang
diintervensi radikal bebas tidak bisa mati dan tertimbun pada lapisan
kulit kita, maka agar fungsinya dapat digantikan oleh sel-sel muda yang
potensial, sel-sel tersebut kita keluarkan secara paksa dengan cara di
bekam, dan keadaan ini akan merangsang sumsum tulang untuk memproduksi
sel-sel darah baru yang vital. Demikianlah logika manfaat berbekam .
Anjuran berbekam adalah anjuran pengobatan yang datang dari langit.
Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berbekam, karena pada waktu
mi’raj, Beliau mendapat pesan dari para malaikat agar ummat Muhammad SAW
membiasakan diri berbekam. Manfaat bekam bagi kesehatan yang menonjol
adalah memberi efek detoksifikasi yang nyata.
Dalam pemeriksaan laboratorium di Mesir
ditemukan bahwa darah hasil pembekaman terdiri dari sel-sel darah yang
bentuknya abnormal dan banyak yang merupakan darah rusak, yang dalam
istilah medis disebut anisositosis dan poikilositosis. Hal ini berarti
bahwa selama proses pembekaman orang dibebaskan dari
sel-sel darah yang rusak, yang tentu saja tidak berfungsi atau bahkan
mengganggu kesehatan, sehingga seberapapun volume darah yang dibuang,
tidak akan menyebabkan kelemahan tubuh, tapi bahkan menyebabkan
meningkatnya status kesehatan seseorang . Dalam penelitian sederhana
yang kami lakukan ternyata gambaran mikroskopik darah bekam berbeda
secara meyakinkan dibanding gambaran darah dalam sirkulasi pada pasien
yang sama pada waktu yang bersamaan . Ini berarti darah yang diambil
pada saat pembekaman mempunyai sifat yang berbeda dengan darah hasil pembekaman .
Meskipun demikian penelitian skala besar akan kami lakukan dalam waktu
dekat ini untuk mencari jawab yang lebih tepat atas fenomena ini .
Orang yang melakukan bekam
secara teratur akan mendapatkan manfaat yaitu sel-sel darah yang tidak
vital bisa disingkirkan, dapat terbebaskan dari radikal bebas atau
racun-racun sisa metabolisme dan racun yang didapat akibat
polusi/detoksifikasi.
Sebenarnya Allah SWT telah menciptakan
anti oksidan alami yang sudah built-in dalam tubuh manusia, namun karena
perilaku hidup kita yang tidak sehat menyebabkan anti oksidan yang
sudah ada secara alami dalam tubuh kita mengalami penurunan sehingga
tidak mampu mengeliminasi radikal bebas yang masuk, atau tidak mampu
menanggulangi radikal bebas yang masuk dalam jumlah besar kedalam tubuh
kita. Jadi kegagalan eliminasi ini adalah karena banyaknya radikal bebas
yang masuk dan karena kondisi fisik kita yang tidak terpelihara
menyebabkan daya tahan tubuh yang menurun, kerusakan akibat radikal
bebas pada tubuh manusia modern makin hari makin memprihatinkan .
Satu hal yang tidak kalah pentingnya
sebagai manfaat dari bekam adalah tubuh akan terangsang membentuk sel
darah baru yang vital dengan jumlah yang cukup . Bekam juga
terbukti dalam praktek bisa membantu menormalkan kadar kolesterol dan
asam urat darah, meringankan kerja jantung, ginjal, dan liver sehingga
badan akan lebih sehat dan bugar.
Namun demikian tidak semua penyakit bisa
disembuhkan dengan berbekam, dan tidak semua orang boleh dilakukan
pembekaman. Demikian pula pembekam diperlukan pelatihan dan pemahaman
yang benar tentang anatomi titik bekam, fisiologi bekam, dan tentang
patofisiologi penyakit sehingga bisa memilah mana yang bisa diobati
dengan metode bekam dan mana yang tidak bisa . Ahli bekam juga harus
mengerti masalah kesehatan, dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran modern maupun tradisional, agar dapat memberikan pelayanan
yang benar dan bisa dipertanggung jawabkan.
Pembekaman yang
dijelaskan di sini adalah bekam basah, yaitu dengan penorehan pada
kulit. Penorehan dilakukan di superfisial kulit, hal ini karena kulit
adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Seluruh kulit
menerima peredaran darah, dan ujung-ujung pembuluh darah yang berakhir
pada pembuluh darah rambut/kapiler, berada di lapisan bagian atas kulit,
maka secara otomatis semua toksin yang masuk ke dalam tubuh dan sel-sel
darah yang rusak dalam tubuh kita akan menumpuk di lapisan atas kulit.
Dengan mengeluarkan darah yang rusak akibat intervensi oleh radikal
bebas dan mengeluarkan toksin yang menumpuk pada pembuluh darah
rambut/kapiler, diharapkan kita akan terbebas dari bahaya yang
diakibatkannya yang tentunya akan memberi manfaat yaitu badan menjadi
lebih sehat.
Racun-racun yang dikeluarkan bersama
darah bekam berasal dari segala bentuk proses yang menyebabkan
terjadinya radikal bebas. Ada beberapa sumber radikal bebas yang perlu
dipahami, yaitu sebagai berikut :
1. Polusi udara
2. Asap rokok
3. Radiasi elektromagnetik (hand-phone, televisi, komputer, dll.)
4. Sisa metabolisme
5. Bahan-bahan tambahan pada makanan dan minuman
6. Proses pengolahan makanan
7. Bahan makanan yang berubah struktur kimia dan fisika akibat
penyimpanan
8. Hasil pertanian yang mengandung banyak bahan kimia dan
pestisida
9. Gangguan metabolisme akibat penyakit menahun .
Yang lebih bahaya adalah sisa-sisa bahan kimia dari obat yang kita
minum yang menumpuk dan memberikan beban kerja yang berat kepada organ
tubuh kita sehingga mengganggu fungsi ginjal, hati, sumsum tulang dan
lain-lain . Akibatnya peran ginjal sebagai organ filtrasi terganggu,
peran hati sebagai organ yang bertugas mendetoksifikasi racun akan makin
menurun karena kelelahan bekerja, begitu pula sumsum tulang akan
mengalami depresi yang dapat mengakibatkan anemia aplastik . Masyarakat
kita tidak bisa meninggalkan ketergantungannya terhadap obat kimia
karena mereka tidak mengetahui dan meyakini manfaat dari obat
penggantinya. Setiap hari mereka mendapat bombardemen iklan obat yang
membentuk imej seolah-olah mereka tidak bisa hidup tanpa obat kimia .
Intoksikasi kronis dari bahan-bahan obat terutama obat kimia diduga
mengakibatkan penyakit degeneratif, keganasan, dan penyakit metabolik.
Efek lain yang juga merugikan adalah menurunnya produksi sperma sehingga
tak dapat membuahi (azoospermi), bentuk dan atau gerakan sperma yang
tidak normal, kelemahan umum, disfungsi ereksi, menurunnya daya ingat,
gangguan fungsi hati maupun ginjal, gagal jantung, kekakuan pembuluh
darah, matinya bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan dalam usus,
depresi, stress, menurunnya sistem kekebalan tubuh, jerawat, eksim,
kanker kulit, psoriasis, kemandulan pada wanita dan lain-lain penyakit
akibat terlalu banyaknya seseorang mengkonsumsi obat kimia . Pada
prinsipnya saya tidak menolak obat kimia sepenuhnya, namun saya ingin
menunjukkan bahwa mengkonsumsi obat kimia secara sembarangan memberikan
efek yang berbahaya bagi tubuh